Perekonomian Kabupaten Trenggalek masih didominasi oleh sektor pertanian. Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada tahun 2015 sebanyak 762.094 jiwa. Terdapat 13 desa dengan mayoritas beragama Islam dalam kategori desa di Kabupaten Trenggalek. Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek mencapai 806.927 jiwa.
Sektor perekonomian di Trenggalek masih didominasi oleh sektor pertanian khususnya padi
Sebagai bagian dari sektor pertanian, beras tetap menjadi kegiatan ekonomi utama di Trenggalek. Budidaya padi masih menjadi kegiatan ekonomi terpenting di Trenggalek dan sudah ada sejak zaman kolonial. Budidaya tanaman ini masih dilakukan oleh petani kecil yang sebagian besar berada di pedesaan yang bercocok tanam sendiri di ladang atau kebun kecil.
Produk pertanian utama lainnya yang dapat ditemukan di wilayah ini adalah kopi yang dihasilkan oleh petani yang bekerja di perkebunan besar milik perusahaan multinasional seperti Nestle atau Danone (perusahaan makanan Prancis). Perkebunan kopi juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat yang memanennya setiap tahun.
Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada tahun 2015 sebanyak 762.094 jiwa
Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada tahun 2015 sebanyak 762.094 jiwa.
Pada 2019, jumlah penduduk diperkirakan mencapai 533.837 orang.
Harapan hidup rata-rata saat lahir adalah 71 tahun untuk pria dan 78 tahun untuk wanita.
Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek meningkat menjadi 820.764 jiwa pada tahun 2019
Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek meningkat menjadi 820.764 jiwa pada tahun 2019. Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek meningkat menjadi 806.927 jiwa pada tahun 2018.
Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek mencapai 806.927 jiwa
Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek mencapai 806.927 jiwa. Angka tersebut tumbuh 7% dibandingkan tahun 2017.
Jumlah penduduk yang tinggal di Kabupaten Trenggalek meningkat dari perkiraan 762.094 pada tahun 2015 menjadi 820.764 pada tahun 2019 (meningkat 6%).
Terdapat 13 desa dengan mayoritas beragama Islam dalam kategori desa di Kabupaten Trenggalek
Dalam kategori desa, terdapat 13 desa yang mayoritas beragama Islam.
Perekonomian Kabupaten Trenggalek didominasi oleh sektor pertanian dan peternakan
Kabupaten Trenggalek secara ekonomi didominasi oleh sektor pertanian
Kabupaten Trenggalek secara ekonomi didominasi oleh sektor pertanian. Tanaman utama adalah padi, kedelai, jagung dan tembakau. Tanaman lain yang ditanam di Kabupaten Trenggalek antara lain tebu, lada dan cengkeh.
Pertanian menyumbang sekitar 70% dari PDB kabupaten serta 55% dari semua pekerjaan yang dihasilkan oleh penduduk lokal yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Selain itu juga memberikan kesempatan bagi banyak penduduk di pedesaan untuk mendapatkan penghasilan dari hasil budidaya sendiri seperti sayuran atau buah-buahan yang dapat mereka jual di pasar lokal selama musim panen (Oktober-Desember) ketika tidak ada sumber lain yang tersedia. kecuali yang diproduksi di dalam negeri.
Pertanian
Para petani di kabupaten tersebut dapat menjual produk mereka dengan harga yang baik, yang membantu mereka mendapatkan penghasilan. Padi merupakan tanaman utama yang dihasilkan di wilayah ini. Tanaman lain termasuk jagung dan tebu. Petani juga beternak seperti sapi dan babi untuk produksi daging.
Pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar masyarakat yang tinggal di Kabupaten Trenggalek karena menyediakan lapangan pekerjaan sekaligus ketahanan pangan melalui kontribusinya terhadap pemenuhan pangan masyarakat setempat.
Keuangan
Perekonomian Kabupaten Trenggalek bertumpu pada pertanian khususnya produksi padi. Jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek meningkat menjadi 820.764 jiwa pada tahun 2019 dengan laju pertumbuhan sebesar 0,76%. Pada tahun 2018, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek mencapai 806.927 jiwa dengan kepadatan penduduk 2102 jiwa per km2.
Kabupaten Trenggalek menjadi pusat industri bagi daerah sekitarnya karena memiliki banyak pabrik yang memproduksi barang-barang seperti tekstil dan rokok.
Perekonomian Kabupaten Trenggalek masih didominasi oleh sektor pertanian khususnya beras. Jumlah penduduk kabupaten ini mencapai 806.927 jiwa pada tahun 2018. Jumlah penduduk kabupaten ini diperkirakan meningkat menjadi 820.764 jiwa pada tahun 2020.