Perbedaan teknologi zaman dulu dan zaman Sekarang, Menyenangkan sekali memelajari dan memerhatikan perkembangan teknologi. Mungkin Anda tercengang dan bertanya-tanya, kenapa orang zaman dahulu bisa hidup tanpa listrik? Mengapa belasan tahun yang lalu orang bisa hidup tanpa ponsel dan atau internet? Anda yang lahir tahun 1970-an pasti merasakan perkembangan teknologi yang sudah sangat jauh perbedaannya, antara tahun 1970-an sampai 1980-an dengan sekarang.
Anda yang lahir setelah tahun tersebut, tentu saja tidak merasakan hidup tanpa internet dan ponsel. Pada kenyataannya, orang-orang yang hidup tanpa ponsel dan internet dahulu baik-baik saja. Mereka sangat menikmati menunggu tukang pos datang membawa surat. Mereka juga tetap bisa janjian berkumpul dengan teman dan keluarga meskipun saat itu belum ada ponsel.
Perbedaan Teknologi Zaman Dulu dan Zaman Sekarang
Berikut adalah peebedaan teknologi zaman dulu dan zaman sekarang yang harus kalian ketahui.
Alat komunikasi
Tahukah kamu bahwa sebelum ada ponsel, orang berkomunikasi menggunakan telepon. Telepon ini bukan jenis telepon selular melainkan telepon yang di pasang di rumah. Satu pesawat telepon di gunakan beramai-ramai sekeluarga. Satu rumah hanya ada satu pesawat telepon. Jadi kalau pesawat telepon itu sedang di gunakan, anggota keluarga lain yang ingin menggunakan, harus menunggu si penelepon selesai menggunakannya. Itu sebabnya sekitar tahun 1990-an ada budaya menggunakan telepon seperlunya.
Ngobrol sama pacar lewat telepon? Bisa, tapi risikonya orang rumah bisa dengar semua percakapan. Terlebih kalau pesawat teleponnya di pasang di ruang keluarga. Bisa saja sih, percakapan itu tidak terdengar orang lain. Caranya adalah sambungkan dengan kabel yang panjang, lalu tarik pesawat telepon tersebut ke kamar. Lalu, mengobrollah di kamar, dengan pintu yang tertutup.
Meskipun ada fasilitas telepon rumah, tidak semua rumah mampu memasang alat komunikasi ini. Sebab, biayanya cukup besar. Ada biaya per bulan meskipun tidak di gunakan, lalu di tambah biaya pemakaian. Semakin lama menelepon pihak lain, semakin besar juga biayanya. Orang-orang yang di rumahnya tidak memasang sambungan telepon, bisa menelepon lewat telepon umum yang biasa terdapat di mana-mana atau menelepon di warung telekomunikasi (wartel) terdekat.
Kamera foto
Jangan harap dahulu bisa selfie sesuka hati. Sebab, satu kali jepret sudah memakan biaya. Berbeda dengan kamera foto zaman sekarang yang digital, kamera zaman dahulu membutuhkan perlengkapan lain.
Kamera yang beredar sebelum era digital adalah kamera analog. Kalau mau foto-foto, kamu harus punya kameranya, lalu mengisi dengan film. Film ini bisa di beli di toko perlengkapan fotografi, dalam bentuk roll. Satu roll ada yang isi 24 dan 36. Meskipun kamu hanya mau berfoto 5 kali, tetap harus beli film isi 24 atau 36. Satu kali jepret berarti sudah menggunakan satu film. Foto yang terekam dalam satu film tidak bisa bisa di ulang apalagi di hapus.
Hasil fotonya tidak bisa langsung di lihat. Anda harus menghabiskan dahulu jumlah film dalam satu roll, baru kemudian bisa mencetaknya. Setelah di cetak berulah bisa terlihat hasil fotonya. Jadi kalau gaya Anda di foto kurang bagus, merem, atau buram, akan terbuang percuma karena sudah memakan biaya banyak.
Floppy disk
Dahulu, jika ingin menyimpan data di luar komputer, Anda memerlukan disket. Disket adalah floppy disk yang bentuknya kotak tipis. Kapasitas penyimpanannya sekitar 1,44 MB. Itu pun sudah besar. Kali pertama di buat yaitu tahun 1969, disket hanya bisa menyimpan data sebesar 81 KB. Jangan berharap bisa menyimpan satu file foto pun di dalam disket. Sebab, dengan kapasitas hanya segini, hanya file-file dokumen berupa word dan excel yang bisa tersimpan dengan baik.
Sekarang, floppy disk yang ada adalah flash disk. Dengan menggunakan flash disk, Anda bisa menyimpan data jauh lebih besar, yaitu sampai 256 GB. Jauh sekali perbedaannya dengan daya tampung disket, bukan?
Peta
Masih ingat film kartun Dora yang ke mana-mana selalu menggunakan peta? Lihat! Dora membawa peta berupa lembaran kertas yang berisi info jalan atau lokasi suatu tempat. Dahulu, begitulah cara orang mencari dan mencapai lokasi yang di tuju.
Orang-orang yang sedang melakukan perjalanan biasanya selalu membawa peta berupa kertas. Kertas tersebut ada yang ukurannya sangat besar dan dapat di lipat menjadi kecil. Di dalam perjalanan, setiap ingin melihat lokasi tujuan, Anda harus membentangkan peta itu agar bisa membacanya.
Berbeda sekali dengan peta zaman sekarang. Saat ini peta sudah berbentuk digital. Anda hanya perlu membawa ponsel, karena sudah tersedia fasilitas peta. Anda tidak perlu lagi membentangkan peta yang besar. Cukup melihat peta seukuran layar ponsel. Peta digital ini pun pintar, sehingga bisa menjadi asisten saat Anda melakukan perjalanan ke mana pun.
Mesin tik
Pekerjaan Anda mengharuskan Anda mengetik setiap hari? Berbahagialah karena Anda hidup di era digital. Semua peralatan kerja, termasuk mesin tik, sudah bersifat digital dan jauh lebih memudahkan.
Sekarang orang mengetik menggunakan laptop atau komputer. Dengan alat ini, Anda bisa menulis apa saja. Kalau ada kesalahan penulisan, hanya perlu klik fitur backspace atau delete, persoalan selesai. Daya yang di gunakan untuk mengoperasikan mesin tik digital ini adalah listrik.
Bagaimana dengan alat tik zaman dahulu? Tidak usah jauh-jauh zaman dahulu. Cukup lihat tahun 1990-an. Pada saat itu mesin tik di operasikan secara manual. Tidak menggunakan daya listrik. Mesin tik kala itu harus di lengkapi dengan tinta dan Anda harus menyiapkan kertas.
Mesin tik ini juga menyediakan tuts-tuts huruf seperti keyboard.Cara kerjanya adalah, Anda mengetik di tuts tersebut, lalu apapun yang Anda ketikkan, langsung tercetak di kertas. Jangan sampai salah sedikit pun dalam mengetik. Sebab, kalau sampai salah, Anda tidak bisa menghapusnya. Anda hanya bisa menimpa huruf yang salah dengan menggunakan cairan putih untuk menyamarkan huruf yang salah, lalu menimpanya lagi dengan mengetikkan huruf atau tulisan yang benar, di atas cairan putih itu.
Semakin banyak salah menulis, semakin banyak juga “tanda” yang Anda ciptakan di kertas cetakan hasil ketikan. Akibatnya, kertas tampak tidak rapi dan bersih.
Kaset film
Saat ini banyak sekali platform yang menyediakan layanan streaming untuk menonton film. Anda hanya perlu punya laptop, koneksi internet, dan berlangganan layanan streaming tersebut. Selanjutnya, Anda bisa menghadirkan bioskop pribadi setiap saat.
Dahulu, ketika belum ada komputer, apalagi laptop dan jaringan internet, nonton film hanya bisa dilakukan di bioskop. Bisa saja menonton film di rumah, asalkan Anda punya perangkat pemutar video. Filmnya disimpan dalam Betamax.
Betamax adalah kaset untuk memutar video. Bentuknya kotak berukuran cukup besar. Alat pemutar video ini kali pertama diciptakan oleh Sony, 10 Mei 1975. Anda bisa menyewa Betamax di tempat-tempat rental video. Tentu saja ada jangka waktu penyewaannya. Jadi saat menyewa, pastikan Anda sudah punya waktu untuk menontonnya. Apabila terlambat mengembalikan kaset ini, Anda akan dikenakan denda.
Meskipun tampak kurang praktis karena harus memilih-milih film dan datang ke tempat rental untuk menyewa kasetnya, pada kenyataannya tidak semua orang bisa melakukannya. Sebab, pada saat itu alat pemutar video termasuk barang mewah yang tidak akan dibeli kalau uang tidak berlebihan. Hanya orang tertentu yang bisa menikmati film di rumah.
Itulah sebagian contoh perbedaan teknologi zaman dahulu dan sekarang. Mungkin Anda melihat teknologi zaman dahulu sangat merepotkan, tidak praktis, dan cenderung membutuhkan biaya besar. Namun, orang-orang yang mengalaminya pada zaman itu, sudah menganggapnya sebagai kemudahan dalam hidup.